Asahan (Sumut), inventori.co.id – Program pemerintah untuk pembuatan Kartu Keluarga dan KTP Elektronik sudah lama di canangkan, namun program ini tidak berjalan dengan harapan sebagaimana mestinya. Hal ini lah yang terjadi di Daerah Asahan Sumatera Utara selama dekade ini.
Salah satunya warga Kisaran Barat yang tidak ingin di sebutkan namanya mebeberkan, “ Saya sudah lama mengurus Kartu Keluarga dan KTP elektronik, setelah sekian lama, baru saya menyadari, NIK dan No KK saya tidak sesuai, hal ini saya ketahui ketika saya mendaftarkan no kartu seluler di grapari, pihak grapari mengatakan, NIK dan No KK tidak sesuai, dan perlu di kroscek di Dinas Catatan Sipil Setempat “ ujarnya seraya menunjukkan rasa kecewa.
Penduduk yang mengurus e-ktp di Dinas Catatan Sipil Kabupaten Asahan Sumut
Menanggapi hal ini, Ketua LSM S Spama Suhery Noto ketika di hubungi melalui HP Selulernya mengatakan, Kelalaian ini memang perlu di perhatikan, khusus nya untuk Kepala Dinas Catatan Sipil Kabupaten Asahan Muhammad Rais, agar bisa memimpin jajarannya lebih baik lagi, bukan hanya itu, praktik percaloan juga merebak di kantornya, perlu pembenahan ulang untuk jajaran Discapil, sehingga praktik percaloan, pungli dan kelalaian petugas capil tidak terulang lagi dikemudian harinya.
Selain itu, banyak informasi yang beredar di seputaran Kabupaten Asahan, adanya jual beli blangko KTP, ini bukan hanya merugikan masyarakat, akan tetapi merusak citra dinas catatan sipil itu sendiri, ujar Hary Noto seraya menyudahi pembicaraannya dengan Tim Media Inventori.co.id.
Sementara, ketika dimintai konfirmasinya melalui WA nya, Kepala Dinas Catatan Sipil Kabupaten Asahan Muhammad Rais tidak mau menjawab dan merespon hal-hal tersebut, hingga saat berita siarkan.
Sampai berita ini di turunkan, Tim wartawan inventori.co.id akan memantau, mengawasi, dan memberitakan perkembangan tentang carut marutnya pengurusan administrasi Kependudukan di Dinas Catatan Sipil Kabupaten Asahan Sumatera Utara.
Sumber foto : asahansatu.com / hetanews.com / MTVN
(Minggus)