Kadispen AD: Latihan Menembak Yonkav 2 di Ambal Sudah Sesuai Prosedur

Jakarta – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh membenarkan adanya peluru pantulan (recoil set) dari penembakan pada latihan rutin yang digelar Batalyon Kavaleri 2 Kodam IV/Diponegoro di Ambal Kebumen pada hari Kamis (14/9/2017) yang mendarat di lahan persawahan yang digarap oleh warga sekitar.

“Memang benar ada peluru canon 105 mm yang recoil set dan jatuh di lahan persawahan yang digarap oleh warga di Ambal Kebumen,” ujar Kadispenad dalam pernyataan resminya yang diterima INVENTORI, Sabtu (16/09/2017).

Dia mengatakan, pada tanggal 14 September 2017 Yonkav 2 Kodam IV/Diponegoro melaksanakan latihan menembak senjata berat rutin di daerah latihan TNI AD Ambal Kebumen. Dalam latihan tersebut mengerahkan dua unit kendaraan tempur (Ranpur) Tank AMX Cannon dan satu unit Ranpur AMX besenjata SMB 12.7 mm.

“Dari 200 butir yang ditembakkan terdapat tiga butir yang recoil set
Fuse munisi meledak di sasaran tetapi proyektil tidak meledak dan jatuh sekitar 750 meter dari sasaran, dua butir di pinggir pantai dan satu butir di persawahan,” jelas Kadispen TNI AD.

“Ketiga peluru itu sudah diledakan di lokasi setelah selesai latihan. Lokasi jatuhnya semua peluru itu masih di daerah latihan TNI AD, termasuk satu peluru di lahan yang dikelola masyarakat untuk persawahan, daerah tersbut juga masih masuk lahan TNI AD,” ujar Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh

Dijelaskan Kadispenad, untuk pertimbangan keselamatan, maka prosedurnya adalah pada saat digunakan latihan, masyarakat tidak boleh berada di lokasi sampai latihan selesai. Untuk itu ada peringatan dan pemberitahuan sebelum latihan kepada warga sekitar. Tujuannya menghindari kejadian seperti ini. Awalnya tidak ada masyarakat, tetapi pada saat kejadian masyarakat ada disana. Ini yg tidak boleh terjadi. Masyarakat seharusnya mematuhi peringatan untuk tidak berada dilokasi selama penembakan.

Baca Juga :   Kasad Beri Apresiasi Pada Tim Tembak AARM 2017

“Memang ada petugas pengamanan di lokasi, tetapi karena arealnya luas, kadang-kadang lepas dari pengawasan dan masuk ke area itu. Yonkav 2 sudah melaksanakan latihan sesuai dengan prosedur. Saya berharap walaupun kejadian kemarin tidak ada korban, tetapi saya menghimbau masyarakat supaya mematuhi peringatan dan kamipun satuan TNI AD akan lebih mengawasi secara ketat supaya selama penembakan tidak ada masyarakat masuk ke daerah latihan. Ini untuk kepentingan kita bersama. Daerah itu memang merupakan daerah latihan TNI AD. Masyarakat yang diijinkan mengelola lahan harus mematuhi ketentuan”, ujar Kadispenad. (ferry)