Menikmati Tambora

Pemandangan Gunung Tambora/ foto : okezone.com

INVENTORI.CO.ID– Pemerintah provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggenjot minat investor, khususnya dari Timur Tengah serta wisatawan domestik maupun luar negeri. Khususnya pada kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang meliputi Global Hub dan Kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora.

Lupakan sejenak soal yang lain. Kali ini fokus pada Gunung Tambora yang terletak di antara Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Pada April mendatang, tak terasa sudah 200 tahun peringatan meletusnya Gunung Tambora di NTB yang menghebohkan dunia. Karena itu, Kementerian Pariwisata berupaya menyukseskan Festival Pesona Tambora pada 11 hinga 16 April mendatang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik diselenggarakan Festival Pesona Tambora 2016 dengan mengambil momentum peringatan dahsyatnya letusan Gunung Tambora yang sempat menjadi perhatian masyarakat dunia. Di mana, Gunung Tambora dan Rinjani di NTB bagian dari Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia. “Penyelenggaraan festival ini diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia serta mendorong perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) yang tahun ini ditargetkan sebanyak 12 juta wisman dan 260 juta perjalanan wisnus,” sebutnya.

Arief menambahkan posisi pariwisata NTB kini semakin mendunia dengan terpilihnya Lombok sebagai The World’s Best Halal dan The World’s Best Halal Honeymoon Destination pada ajang World Halal Travel Awards 2015 di Dubai, Uni Emirat Ara. “Dengan prestasi ini sudah selayaknya kalau NTB mengedepankan tema halal atau friendly tourism sebagai destination branding untuk mendukung contry branding Wonderful Indonesia yang kini telah mendunia,” paparnya lagi.

Nah, pesona alam di sekitar Gunung Tambora sebagai salah Taman Nasional. Gunung yang berada 2.851 mdpl (meter di atas permukaan laut) ini menyajikan panorama yang menarik. Sebut saja kekayaan bawah laut di sekitarnya, Pulau Moyo dan Satonda, hamparan sabanna, dan lainnya.

Baca Juga :   Datangkan Ferdinand Sinaga, Persebaya Tambah Slot Penyerang

Pendakian gunung ini menuju puncak bisa ditempuh dari jalur  utara atau jalur selatan. Kedua jalur menyajikan pemandangan yang sama-sama menawan namun dengan karakter yang berbeda. Kalau menurut saya, jalur utara tema besarnya Adela “sejarah”, sedangkan selatan Adela “panorama”.

Jalur utara Tambora didominasi oleh wilayah Kabupaten Bima. Selain keindahan alam dengan nuansa petualangannya, jalur ini juga memungkinkan kawan untuk menyaksikan peninggalan-peninggalan sejarah Kerajaan Sanggar dan kilas balik letusan Tambora. Kerajaan Sanggar juga menjadi korban dari letusan dahsyat Tambora, selain dari Kerajaan Tambora dan Pekat, .

Sedangkan dari jalur selatan didominasi oleh wilayah Kabupaten Dompu dengan jalur pendakiannya dapat melalui Desa Pancasila, Doro Ncanga dan Desa Doro Peti. Jalannya sudah sangat bagus, panorama dan destinasi yang ditawarkan juga lebih fariatif.

Gunung Tambora sangat kaya sekali dengan beranekaragaman flora dan fauna. Flora dan fauna yang tinggal di gunung antara lain seperti alang-alang, edelwies, ixora, perdu anggrek dan untuk faunanya seperti rusa timur, kera berekor panjang, Agas dan masih banyak lainnya. Keindahan alam lainnya seperti padang pasir yang sangat luas yang berada di sepanjang bibir kawah gunung. Di sepanjang bibir kawah juga ditumbuhi oleh bunga edelweiss yang tumbuh dengan berjauhan sekitar 1,5 meter sampai 100 meter. Ditambah dengan batuan-batuan berlapis yang sangat indah. Batu-batu berlapis tersebut bagian atasnya datar seperti meja yang membuat fenomena alam tersendiri. Yang membuat menarik, dari gunung ini anda bisa melihat keindahan lautan, kawah, pulau satonda dan juga padang pasir yang sangat indah.